Rabu, 15 April 2020

PENGGUNAAN MEDIA MACROMEDIA FLASH  UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF

Suci Setyo Ningsih
Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta.
Jalan Colombo No.1 Yogyakarta 55281, Indonesia
e-mail: sedyaprajna@gmail.com

ABSTRAK

            Pembelajaran yang menarik, efektif, dan efisien membutuhkan suatu media yang menuntut seorang pendidik untuk berkreasi dalam menyusun media yang menarik, inovatif, variatif, kontekstual serta sesuai dengan tingkat kebutuhan peserta didik. Hal ini kegiatan pembelajaran akan menyenangkan dan pastinya berjalan efektif. Teknologi komputer tidak hanya dapat digunakan oleh orang dewasa saja, akan tetapi siswa yang duduk di bangku sekolah dasar pun layak untuk diperkenalkan pada teknologi komputer. Dalam kegiatan belajar mengajar teknologi komputer sangat berperan khususnya dalam keterampilan menulis dapat membantu siswa-siswi untuk lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran Tematik Integratif, dengan dibangunnya media pembelajaran interaktif berbasis multimedia ini memungkinkan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar lebih menarik dan tidak membosankan, oleh sebab itu dengan adanya media pembelajaran interaktif yang berbasis multimedia diharapkan dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Penggunaan media Macromedia Flash ini bertujuan agar dapat menciptakan media pembelajaran baru yang bersifat interaktif di dalam pembelajaran Tematik Integratif. Hal ini mengacu pada media yang selama ini di gunakan pendidik dalam proses pembelajaran masih menggunakan buku dan media pembelajaran yang menggunakan power point yang masih kurang dalam menunjang prestasi peserta didik. Diharapkan dengan media pembelajaran Macromedia Flash ini dapat meningkatkan keterampilan menulis pada siwa sekolah dasar.

Kata Kunci : Macromedia Flash, Keterampilan Menulis, Tematik Integratif
PENDAHULUAN
Menulis merupakan salah satu kemampuan yang perlu dimiliki dan dikuasai oleh siswa sekolah dasar. Kemampuan menulis di sekolah dasar sangat penting karena merupakan penanaman dasar menulis ke jenjang yang lebih tinggi. Berbeda dengan kemampuan yang lain, kemampuan menulis, menuntut siswa untuk membangun pemahaman tentang tata cara menulis. Artinya, siswa sekolah dasar dituntut mampu menggunakan ejaan, kosakata, serta mampu membuat kalimat dan menghubungkan kalimat dalam satu paragraf sesuai dengan tingkat kemampuan siswa sekolah dasar. Meski demikian, selama ini pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah cenderung konvensional, bersifat hafalan, dan penuh jejalan teori-teori linguistik yang rumit, serta tidak ramah terhadap upaya mengembangkan kemampuan berbahasa siswa. Hal ini khususnya dalam kemampuan membaca dan menulis. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang penting untuk dikuasai peserta didik. Keterampilan ini tidak hanya dibutuhkan untuk memenuhi kompetensi dasar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tetapi juga dibutuhkan dalam melaksanakan tugas pada mata pelajaran yang lain.
Agar siswa memiliki pemahaman dan keterampilan menulis, diperlukan suatu perencanaan pembelajaran menulis yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif serta memanfaatan media yang cocok dengan kondisi peserta didik. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran menulis di sekolah dasar, seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran menulis secara tepat. Untuk itu, seorang guru harus memiliki pemahaman berkaitan dengan pendekatan pembelajaran menulis, cara mengembangkan keterampilan menulis siswa, dan perkembangan tulisan siswa. Dalam menulis siswa dituntut mampu menerapkan sejumlah keterampilan sekaligus.
Kekurangtepatan guru dalam memilih pendekatan, strategi dan memanfaatkan media pembelajaran merupakan bagian dari faktor penyebab ketidakberhasilan siswa memiliki keterampilan menulis. Bahkan sangat dimungkinkan keterampilan menulis menjadi hal yang sangat ditakuti atau dianggap membosankan bagi siswa karena proses belajar mengajar di kelas tidak menarik. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu diupayakan penggunaan pendekatan dan media pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berproses. Oleh karena menulis adalah keterampilan yang memerlukan latihan yang terus menerus maka pendekatan yang kiranya mampu mengakomodir hal tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan proses.
Untuk menunjang pendekatan tersebut, dan oleh karena perkembangan anak usia sekolah dasar masih pada tataran operasional konkret maka media gambar akan sangat membantu siswa dalam menemukan ide-ide dan gagasan dalam pembelajaran menulis. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis dapat memerjelas konsep dan menarik perhatian anak. Usia anak sekolah dasar, kemampuan berfikir, bernalar, dan perkembangan bahasa memerlukan simbol-simbol atau gambar. Gambar sangat menarik bagi anak dan sebagai rangsangan dalam pembelajaran menulis pada siswa sekolah dasar pada tahap awal. Pendekatan proses dan menggunakan media gambar untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa akan memberikan semangat bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran dan mengikuti proses, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil pembelajaran itu sendiri berupa peningkatan keterampilan menulis siswa di sekolah dasar.
Penentukan media pembelajaran guru dalam hal ini harus cermat mempertimbangkan berbagai hal penting, yaitu tingkat perkembangan dan aspek psikologi siswa, kemampuan guru dan kondisi kelas. Bagi siswa sekolah dasar khususnya kelas rendah media pembelajaran yang mengandung unsur permainan dan gambar merupakan media yang relatif tepat untuk diterapkan. Melalui media pembelajaran yang menggunakan macromedia flash adalah salah satu cara yang tepat untuk menyampaikan materi belajar dalam bentuk gambar, text dan audio.
PEMBAHASAN
Pembelajaran Tematik Integratif
Pembelajaran tematik integratif (terpadu) pada kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang diterapkan di SD dengan memadukan berbagai mata pelajaran yang memiliki tema yang sama. Pembelajaran tematik biasa diterapkan di SD karena karakteristik peserta didik yang masih memandang sesuatu secara holistik (menyeluruh), mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu. Hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian-demi bagian. Oleh karena itu pembelajaran tematik integratif menjadi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik di SD.
Menurut Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim (Kompas.com, 2013) pembelajaran di Sekolah Dasar dengan Kurikulum 2013 dilakukan secara tematik integratif. Melalui sistem tematik integratif ini, indikator mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial akan muncul di kelas IV, V, dan VI SD. Dalam metode tematik integratif, materi ajar disampaikan dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Kompetensi dari berbagai mata pelajaran diintegrasikan ke dalam berbagai tema.
Konsep pembelajaran terpadu diungkapkan oleh Fogarty (2009: 95), penggunaan model terintegrasi sebagai proses induktif untuk membedakan keterampilan penting sikap, konsep, dan keterampilan tertanam dalam disiplin ilmu. Selain membahas unit belajar, pikiran kita tertutup dalam pada ide-ide yang tumpang tindih. Semakin banyak kita berbagi, semakin banyak kesamaan. Disimpulkan bahwa melalui pembelajaran tematik siswa dapat mempelajari berbagai hal sekaligus dalam waktu yang bersamaan, sehingga lebih efisien waktu. pembelajaran tematik integratif adalah pembelajaran yang disusun dari beberapa disiplin ilmu yang memiliki tema sama untuk dipadukan, sehingga bersifat holistik dan tidak terpisah antar mata pelajaran.
Novianto, A., & Mustadi, A. (2015) dan telah meneliti bahwa penggunaan buku yang sesuai pada pembelajaran tematik integratif juga dapat mempengaruhi pembelajaran. Kesiapan guru dalam merencanakan seluruh pembelajaran sangat mempengaruhi hasil pembelajaran. Hasil penelitan Wangid, M. N., Mustadi, A., Erviana, V. Y., & Arifin, S. (2014) menunjukkan bahwa persentase kesiapan guru SD di DIY dalam melaksanakan pembelajaran tematik-integratif pada Kurikulum 2013 sebesar 75,85% (siap), dilihat dari aspek kesiapan yaitu aspek Behavioral Readiness diperoleh persentase sebesar 80% (sangat siap), aspek Emotive-Ettitudinal sebesar 78,39% (sangat siap) dan aspek Cognitive Readiness sebesar 71,18% (siap). Sedangkan kesiapan guru SD di setiap kabupaten diperoleh hasil persentase sebagai berikut: Sleman 76,13% (sangat siap), Yogyakarta 78,72% (sangat siap), Bantul 73,16% (siap), Gunungkidul 75,54% (siap), dan Kulon Progo 75,42% (siap).Guru harus kreatif dan inovatif dalam pembelajaran, ketelitian dan kecerdasan selalu ditantang untuk kemajuan dan kesiapan dalam kurikulum 2013. Penggunaan metode, media, strategi dan sumber belajar dapat menambah pengembangan dalam pembelajaran tematik integratif.
Pembelajaran tematik-integratif memberi peluang besar bagi guru untuk mengembangkan tiga kompetensi yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang menjadikan manusia (siswa) memiliki good character. Pembelajaran tematik-integratif penting untuk dilaksanakan karena mampu meningkatkan soft skill dan hard skill siswa berdasarkan proses pembelajarannya yang aktif, menarik, dan bermakna. (Apriani, An-Nisa; Wangid, Muhammad Nur, 2015:13).
Keterampilan Menulis
            Dalam kehidupan masyarakat keterampilan kerap dikaitkan dengan kecepatan dalam melakukan suatu pekerjaan. Kata keterampilan mempunyai arti yang hampir sama dengan kata cekatan yaitu kepandaian melakukan sesuatu. Pengertian keterampilan (Soemarjadi dkk dalam Alvany Rufaida, 2010) adalah kepandaian melakukan suatu pekerjaan dengan cepat dan benar. Jadi bila seseorang melakukan sesuatu dengan cepat tetapi tidak benar maka ia tidak dapat dikatakan terampil. Pengertian lain dari ketrampilan ialah memiliki keahlian yang dapat bermanfaat bagi masyarakat keterampilan adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat, dan tepat dalam menghadapi permasalahan belajar.
Keterampilan dalam pembelajaran mencakup berbagai aspek. Salah satu aspek keterampilan yang harus dikuasai siswa adalah keterampilan menulis. Menulis berasal dari kata dasar tulis. Menurut H. G Tarigan (2008: 22) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut jika mereka memahami bahasa dan gambaran dan grafik tersebut.
Menurut jurnal internasional yang berjudul The Developing of Skill Writing, writing is a system of intercommunication by means of conventional visible marks. Artinya adalah menulis adalah sebuah sistem pergaulan dengan cara menandai secara konvensional. Hal ini dapat diartikan bahwa menulis merupakan suatu bentuk pergaulan dengan cara memberi tanda yaitu bentuk huruf. Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan melukiskan lambang-lambang grafik sebagai upaya untuk mengungkapkan pikiran dan berkomunikasi.
Astuti, Y. W., & Mustadi, A. (2014) berpendapat bahwa keterampilan menulis di sekolah dasar masih rendah, sehingga perlu ditingkatkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan media film animasi. Disampaikan oleh Hariyanto, Petrus; Endraswara, Suwardi. (2016), Azmussya’ni, Azmussya’ni; Wangid, Muhammad Nur. (2014) dan Ulfah, Dian Mariya; Soenarto, Sunaryo. (2017) bahwa media dapat meningkatkan keterampilan menulis.
Media Macromedia Flash
Komputer merupakan salah satu media pembelajaran dengan perangkat lunak yang direncanakan, merupakan sarana yang baik dalam membantu proses pembelajaran. Sebagai suatu sistem penyampaian, komputer dipertimbangkan karena mampu melengkapi para peserta didik dengan: model, drill, dan latihan, alat referensi, sistem dan lingkungan simulasi, tes, dan perhitungan yang kompleks.
Salah satu ciri yang paling menarik dari pembelajaran berbantuan komputer terletak pada kemampuan berinteraksi dengan peserta didik. Dalam pembelajaran berbantuan komputer, peserta didik berhadapan dan berinteraksi langsung dengan komputer. Interaksi antara komputer dengan peserta didik dilakukan secara individual, sehingga apa yang dialami oleh seorang peserta didik akan berbeda dengan apa yang dialami oleh peserta didik lain. Oleh karena potensi inilah teknologi komputer dapat dimanfaatkan dalam sistem pembelajaran. Dengan program seperti ini interaksi dengan sejumlah besar peserta didik dapat berlangsung pada saat yang sama, berbeda dengan interaksi antara guru dan peserta didik yang hanya terjadi secara bergantian sehingga memerlukan waktu lebih lama (Sukamto, Edi Bambang; Senam, Senam., 2015: 146).
Macromedia flash adalah sebuah program software yang berfungsi untuk membuat animasi dua dimensi yang sangat handal dibandingkan dengan program lain. Kehandalannya ialah ukuran file hasil animasi yang kecil. macromedia flash tidak hanya digunakan untuk membuat animasi melainkan juga digunakan membuat menu interaktif, dan membuat presentasi software.
Pada macromedia flash memberikan kemudahan untuk membuat gerakan-gerakan objek yang menyerupai video klip yang dapat dirangkai dengan suara. Flash adalah salah satu program pembuatan animasi yang sangat handal. Pengertian dari animasi adalah gerakan suatu objek yang disusun sedemikian rupa sehingga menarik perhatian orang yang melihatnya. Kehandalan flash dibandingkan dengan program yang lain adalah dalam hal ukuran file dari hasil animasinya yang kecil. Untuk itu animasi yang dihasilkan oleh program flash banyak digunakan untuk membuat sebuah game. Macromedia juga menjadi salah satu alternatif didalam pembuatan animasi bergerak yang kemudian kita kenal dengan istilah kartun. Dengan program ini kita bisa berkreasi  sesuai dengan  selera serta imajinasi, satu hal lagi yang menjadi kehandalan program ini adalah memungkinkan penanbahan sebuah program database, walau sebenarnya ini tidak terlalu penting didalam pembuatan presentasi
Penggunaan media macromedia flash sangat baik digunakan untuk media pembelajaran. Hasil penelitian Sukamto, Edi Bambang; Senam, Senam. (2015) menunjukkan bahwa produk hasil pengembangan multimedia macromedia flash pada pembelajaran kimia siswa kelas X SMA Negeri 1 Turi, Sleman, termasuk dalam kategori baik. Demikian juga ahli media menilai kualitas multimedia baik. Berdasarkan hasil tersebut, maka produk multimedia pembelajaran hasil pengembangan layak untuk digunakan.
Hasil penelitian Hariyanto, Petrus; Endraswara, Suwardi. (2016) media Macromedia Flash yang berkualitas untuk pembelajaran membaca dan menulis Bahasa Indonesia SMA. Produk tersebut mencakup teks, gambar, warna, dan suara; bersifat interaktif. Isinya berupa materi pembelajaran membaca dan menulis Bahasa Indonesia SMA Kelas X Semester 2, khususnya berkenaan dengan kompetensi merangkum tabel dan menulis paragraf argumentatif berdasarkan tabel. Ketiga pakar media mengategorikan baik. Ketiga pakar pembelajaran mengategorikan sangat baik. Kedua guru mengategorikan baik. Siswa dalam uji coba kelompok besar (lapangan) mengategorikan baik. Dapat disimpulkan bahwa media ini layak dipergunakan dalam pembelajaran di SMA.
Berdasarkan dari hasil karya ilmiah tersebut, pemakalah berpendapat bahwa penggunaan media macromedia flash dapat meningkatkan keterampilan menulis pada pembelajaran tematik integratif di sekolah dasar.

KESIMPULAN
Pembelajaran tematik integratif menjadikan siswa mempelajari berbagai ilmu dalam waktu yang bersamaan. Agar siswa memiliki pemahaman dan keterampilan menulis, diperlukan suatu perencanaan pembelajaran menulis yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif serta memanfaatan media yang cocok dengan kondisi peserta didik. Penggunan media macromedia flash dalam pembelajaran merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan menulis pada siswa sekolah dasar.


DAFTAR PUSTAKA
Alvany Rufaida. (2010). Peningkatan  Keterampilan Menulis Permulaan Melalui Model Quantum Learning Pada Siswa Kelas 2 SD Negeri Karangasem 1 Laweyan Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Surakarta, FKIP USM.
Apriani, An-Nisa; Wangid, Muhammad Nur. Pengaruh SSP Tematik-Integratif Terhadap Karakter Disiplin Dan Tanggung Jawab Siswa Kelas III SD. (2015). Jurnal Prima Edukasia, [S.l.], v. 3, n. 1, p. 12-25.
Astuti, Y. W., & Mustadi, A. (2014). Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SD. Jurnal Prima Edukasia2(2), 250-262.
Azmussya’ni, Azmussya’ni; Wangid, Muhammad Nur. (2014). Peningkatan Keterampilan Menulis Menggunakan Pendekatan Proses Dengan Media Gambar Di SDN 3 Sakra. Jurnal Prima Edukasia, [S.l.], v. 2, n. 1, p. 1-13.
Novianto, A., & Mustadi, A. (2015). Analisis Buku Teks Muatan Tematik Integratif, Scientific Approach, Dan Authentic Assessment Sekolah Dasar. Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran45(1).

Hariyanto, Petrus; Endraswara, Suwardi. (2016). Pengembangan Media Macromedia Flash untuk Pembelajaran Membaca Dan Menulis Bahasa Indonesia di SMA. LingTera, [S.l.], v. 3, n. 1, p. 89-98,
Sukamto, Edi Bambang; Senam, Senam. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbantuan Komputer Dengan Program Macromedia Flash 8. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, [S.L.], V. 2, N. 2, P. 143-156.
Tarigan, H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Ulfah, Dian Mariya; Soenarto, Sunaryo. (2017). Pengaruh Penggunaan Media Video Dan Gambar Terhadap Keterampilan Menulis Kelas V. Jurnal Prima Edukasia, [S.l.], v. 5, n. 1, p. 22-34.
Wangid, M. N., Mustadi, A., Erviana, V. Y., & Arifin, S. (2014). Kesiapan guru SD dalam pelaksanaan pembelajaran tematik-integratif pada kurikulum 2013 DI DIY. Jurnal Prima Edukasia2(2), 175-182.

Selasa, 13 Oktober 2015

KISI-KISI SOAL
ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL
SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2015 – 2016

  1. Mata Pelajaran         : IPA                                                                                  
  2. Kelas/Semester          : IX/1   
  3. Jumlah Soal                : 50 butir (45 PG dan 5 Uraian)


No
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator Soal
No. Soal
PG
Uraian
1
1.1 Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Sistem Ekskresi
Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian ginjal
1,2

Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian saluran ginjal
3

Siswa dapat menyebutkan urutan ekskresi urine
5

Siswa dapat menyebutkan urutan proses pembuatan urine
4,6
46
Siswa dapat menyebutkan zat yang terkandung dalam urine
7

Siswa dapat menyebutkan fungsi-fungsi kulit
8

Siswa dapat menyebutkan gangguan dalam ginjal
9

Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian kulit
10,11

2
1.2 Mendeskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi pada manusia
Sistem Reproduksi
Siswa dapat menyebutkan proses oogenesis
12

Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian organ reproduksi wanita
13,14

Siswa dapat menyebutkan gangguan sistem reproduksi
15

Siswa dapat menyebutkan cara pencegahan penularan penyakit sistem reproduksi
16

Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri perkembangan sistem reproduksi
17,19

Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian organ reproduksi pria
18

Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian proses perkembangan embrio
20

Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian sperma
21

3
1.3 Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian pada telinga
Sistem Koordinasi
Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian neuron
22,23,24

Siswa dapat menyebutkan urutan terjadinya gerak refleks dan gerak biasa
25
48
Siswa dapat menyebutkan fungsi bagian-bagian saraf pusat
26

Siswa dapat menyebutkan fungsi bagian-bagian mata
27,28,29
47
Siswa dapat menyebutkan gangguan/penyakit pada mata
30,31

Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian pada telinga
32,33

Siswa dapat menyebutkan fungsi saraf pada kulit
34

Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian pada telinga
35

4
2.1Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Siswa dapat menjelaskan pengertian seleksi alam
36

Siswa dapat membedakan macam-macam adaptasi
37,38,39
49
Siswa dapat menyebutkan fungsi adapatasi
40
50
Siswa dapat menyebutkan cara beradaptasi ikan
41

Siswa dapat menyebutkan cara perkembangbiakan makhluk hidup
42,43,44

Siswa dapat menyebutkan cara beradaptasi burung
45


Sabtu, 03 Oktober 2015

soal latihan koordinasi

  1. Gambarlah sebuah sel saraf dan beri keterangan bagian-bagiannya!
  2. Tuliskan jalan impuls yang dilalui gerak sadar dan gerak refleks!
  3. Tuliskan perbedaan 5 pengaruh kerja saraf simpatik dan saraf parasimpatik!
  4. Sebutkan minimum 5 bagian mata serta fungsinya!
  5. Otak besar manusia terdiri atas bagian belakang, bagian samping, bagian depan, dan bagian tengah. Jelaskan
    fungsi dari masing-masing bagian tersebut.
  6. Apa yang dimaksud daya akomodasi mata?
  7. Sebutkan beberapa penyebab gangguan pada telinga.
  8. Jelaskan proses terjadinya mengecap suatu zat.

Kamis, 28 Mei 2015

lks listrik

LEMBAR KERJA SISWA
LISTRIK DINAMIS

Nama :  1.                                                                                                            Kelas :
               2.


Diskusikan bersama teman dalam kelompoknya pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1.  Semakin banyak muatan listrik yang mengalir, maka arus listrik semakin ..………..……………………………………. ...................................................................................

2.   Semakin lama muatan listrik mengalir, maka arus listrik semakin ………………………………………………………. ...................................................................................

Kesimpulannya:
ü Arus listrik sebanding dengan .................................................................................
dan berbanding terbalik dengan
 ................................................................................
ü  Jika ditulis pengertiannya, arus listrik adalah : ........................................................................................................................................................................................................................................................
ü  Jika dituliskan dengan rumusan sebagai berikut:








Kegiatan: Demonstrasi
Tujuan:
Membedakan rangkaian seri dan paralel
Alat dan bahan:
1. Tempat batere
2. Batere
3. Saklar
4. Lampu
5. Kabel
6. Penghubung
Langkah kerja:
• Merangkai listrik secara seri, kemudian hasil rangkaiannya diperlihatkan kepada seluruh siswa.
• Siswa menggambarkan rangkaian listrik seri
 






Kemungkinan hal-hal yang mungkin terjadi dari rangkaian tersebut:
-       ……………………………………………………………………………..
-       ……………………………………………………………………………..
-       ……………………………………………………………………………..
• Merangkai listrik secara paralel, kemudian hasil rangkaiannya diperlihatkan kepada seluruh siswa.
• Siswa menggambarkan rangkaian listrik parallel
 






Kemungkinan hal-hal yang mungkin terjadi dari rangkaian tersebut:
-       …………………………………………………………………………..
-       ……………………………………………………………………………
-       ……………………………………………………………………………



1. Semakin besar energi untuk memindahkan muatan listrik, maka beda potensial listrik yang dihasilkan semakin.................................................
2. Semakin banyak muatan listrik yang dialirkan/dipindahkan, maka beda potensial listriknya semakin.................................................
Kesimpulannya:
• Beda potensial listrik (tegangan) sebanding dengan...............................dan berbanding terbalik dengan....................................................
• Jika ditulis pengertiannya, beda potensial listrik adalah.................................................................... ................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................
• Jika dituliskan dengan rumusan sebagai berikut:


• Hubungan antara arus listrik dengan beda potensial listrik yaitu semakin besar beda potensial antar ujung-ujung penghantar, maka arus listrik yang mengalir semakin.....................................








 LISTRIK DINAMIS
Kegiatan : Demonstrasi
Tujuan : Menyelidiki Hukum Ohm
Alat dan bahan: 1. Papan rangkaian 5. lampu 2. Tempat batere 6. ampermeter 3. Batere 7. voltmeter 4. Saklar 8. Kabel penghubung
Langkah kerja:
1. Rangkaialah alat-alat seperti gambar dibawah ini.
2. Tutup saklar S, amati voltmeter dan ampermeter, kemudian catat hasil pengukuran kedua alat ukur itu kedalam tabel.
3. Ulangilah langkah 2 dengan mengganti sumber tegangan dengan 2 batere, 3 batere, dan 4 batere. Tabel. Hubungan tegangan, kuat arus dan hambatan listrik Sumber tegangan Tegangan ( volt) Arus (ampere) Hambatan (ohm) 1 batere 2 batere 3 batere 4 batere Hambatan (R) merupakan perbandingan antara tegangan(v) dengan arus (I)
• Semakin besar tegangannya, maka hambatannya semakin..............................................
• Semakin besar arusnya, maka hambatannya semakin......................................................
4. Buatlah gambar grafik hubungan tegangan (v) dengan arus (I)